15 March 2007

Sebelum Anda Terpojok

Sebelum Anda Terpojok Jam baru menunjukkan pukul 08.05 pagi. kantor masih sepi beberapa orang sudah datang. Di pojok ruangan terlihat Doni dan Dina terlihat berbicara serius. Keduanya adalah supervisor.

Doni : "Lagi bete aku Din. Kerja sudah nggak semangat nih.... Bayangin aja sudah hampir 10 tahun kerja masih gini-gini aja. Tiap tahun gaji naik cuman sedikit paling banter 10 persen. Padahal kebutuhan naik terus ...terus...

Dina : "Yah...Don. kalau masih kerj asama orang ya begini ini. Mau apa lagi. Emang ini perusahaan kakek lo bisa naik gaji seenaknya."

Sementara itu ditempat lain tampak Roni dan Rina juga asyik bercengkerama.

Roni : "Wah ... nggak terasa umur sudah 45. 10 tahun lagi pensiun...padahal jabatan masih manajer. Mentok-mentoknya direktur."

Rina : "kan lumayan kalau bisa jadi direktur"

Roni : "Masalahnya bukan itu Rin, coba kalau aku pensiun. Sekarang pesangon berapa sih ? 30x gaji ? atau 50 x gaji ? Nggak ada 5 tahun bakal habis tuh duit, padahal usia segitu biaya lagi butuh banyak. Kesehatan kita sudah menurun, anak minta nikah, cucu sudah mulai banyak. Terus gimana dong ?"

Obrolan seperti di atas pasti sering kita dengar atau bahkan kita alami. Hal yang paling sering dialami oleh pekerja adalah kehilangan motivasi. Karena tidak mendapatkan penghargaan yang sepadan Dan hal yang paling ditakuti oleh pekerja adalah PHK dan masa pensiun. Banyak pekerja bingung jika sudah sampai pada masa pensiun. karena jika setiap hari ada aktifitas rutin maka pada masa pensiun biasanya hanya berdiam diri di rumah, berkebun berolah raga. Aktifitas yang
hanya untuk menghibur diri. Beberapa mungkin ikut dalam kegiatan-kegiatan sosial atau keagamaan.

Tetapi jika hanya mengandalkan uang pensiun kegiatan tsb mungkin hanya bisa dilakukan pada beberapa tahun pertama. Tahun-tahun berikutnya karena uang pensiun semakin menipis mulai timbul energi negatif. Pertama karena merasa tidak berarti, kedua tidak adanya dukungan finansial yang kuat, ketiga fisik mulai melemah dan sering sakit-sakitan.

Memang hal tsb yang harus dialami oleh semua pekerja. Akhirnya beberapa pensiunan sering berupaya untuk tetap mendapatkan income dengan cara berwirausaha.

BERWIRAUSAHA. ..akhirnya ini yang menjadi pilihan. Tetapi kenapa dilakukan setelah pensiun atau menunggu PHK ? Tanpa pengalaman tentu akan menjadi hal yang riskan ditengah kondisi fisik yang kurang mendukung. Memang ada pengusaha yang sukses setelah masa pensiun seperti KFC. Tetapi bukankah dia tidak ikut menikmati hasil kesuksesannya. Bukankah akan lebih baik jika pada saat masih sehat dan kuat kita coba berwirausaha. Selagi masih sehat masih banyak kesempatan kita berbuat banyak bagi keluarga dan orang lain. Bagi pemberani bisa langsung 'bakar jembatan' - langsung resign. Bagi yang moderat bisa sambilan. Cari pengalaman dulu, tetapi tetap harus ada target untuk full wirausaha karena jika tidak, usahanya tidak bisa berkembang. Usaha yang baru dimulai membutuhkan campur tangan intensive si pengusaha kecuali jika usahanya sudah membesar
dan sudah punya sistem yang kuat.

SALAHKAH JADI KARYAWAN ?
Tidak, Anda tidak salah menjadi seorang karyawan. Itu adalah jalan yang Anda pilih sendiri. Tetapi Andajuga harus menerima segala konsekuensinya. Gaji yang nggak naik-naik, kurang merasa dihargai dll. Jangan jadikan semua itu alasan pembenar untuk mengeluh. Anda hanya akan menyebar energi negatif. Jika Anda sudah merasa seperti itu berarti ini saatnya anda memutuskan masa depan Anda. Begitupun seandainya Anda memutuskan menjadi pengusaha. Segala konsekuensinya harus Anda tanggung juga.

Jadi kapan akan mulai, ..... sekarang atau ..... ? Segera putuskan !!! ...... sebelum Anda terpojok....

Semoga bermanfaat.